Tujuan akhirnya adalah mandi air tawar Warsa Waterfall, namun perjalanan dari kota menuju ke sana masih terhampar beberapa pantai-pantai yang sangat sayang jika cuman dilewati saja. Berasin-asin ria dengan air laut dan selanjutnya mandi bilas di air terjun boleh dibilang adalah cara berpikir cerdas dan sehat.
Pantai Wasori, Menuju Desa Warsa disepanjang jalan utama, pemandangan pantai menyertai perjalanan anda, berhenti sebentar di Desa Wasori untuk sekedar melepas lelah dan mengambil gambar merupakan pilihan yang baik. Jika cuaca cerah, indahnya pemandangan pantai dengan langit birunya memberi kesan yang segar untuk dinikmati. Ombak di Pantai Wasori lumayan cukup besar, anak-anak disekitar desa sering memanfaatkan Pantai ini sebagai tempat bermain dengan ombak.
Pantai Wari
Pantai Wari, masih menyisakan sejarah pernah diterjang oleh Badai Gelombang Tsunami pada tahun 1996 namun masih terlihat sangat indah dan bersih karena dikelola secara baik oleh masyarakat setempat. Perbatasan antara pantai dengan jalan raya dibangun pagar sederhana dari kayu, pagar dari kayu lokal yang dibiarkan polos tanpa cat, menambah warna alami pantai ini. Untuk mengenang pengalaman beberapa tahun silam, pengelola memberi sebutan lain yang tertulis di papan nama pintu masuknya dengan nama Pantai Tsunami.
Air Terjun Warsa
Air Terjun di Desa Warsa, mempunyai ketinggian 9 meter dan mengaliri sungai di sekitar desa. Karena airnya yang sejuk dan jernih, masyarakat sekitar memanfaatkan sumber daya ini untuk mandi dan cuci. Anak-anak Kampung Warsa memanfaatkannya sebagai tempat bermainnya, disekitar air terjun terdapat kolam kecil yang dingin dan cukup dalam, cukup untuk menampung beban tubuh anda jika berani meloncat dari atas tebing air terjun ke kolam.
Kolam pemandian ini dikelola oleh masyarakat, dengan ristribusi masuk cukup murah yang lebih tepat sebagai pengganti biaya perawatan dan kebersihan. Tersedia kamar ganti pakaian sederhana dan lahan parkir yang cukup memadai.
waw keren bangt,..
BalasHapusmantaf sampe.....gila pokoknya keren buangat dah...
BalasHapusBiak
bila ingat akan kembali...
salam dari yoris wabdaron di bandung...
BalasHapuskalo ada pace2 biak yang baca salam aja buat nak2 di ambroben, karang mulia, doloq, biak timur and biak utara,,,,
za pe kmpung andalan skale...
BalasHapustuan tana lewat
BalasHapusSAH,,,"BIAK",,KO YANG SELALU KAH....
BalasHapus....."YASWAR AU SYE SUP AYEDI SUP BYAK"...
sungguh,,,,,,,,,kampung halaman se,,,,,,ah sayang,,kapan bisa pulang ke kampung ni,,,,,sdh rindu makan ikan makan kelapa,,,,dan mandi di air terjun,,,,wafsarak,,,,,,,,,,,dan pantainya yg dikelilingi oleh pasir putih,,,,dan pohon2 kelapa
BalasHapusBy N@pi Bongkar..!!!
ada yang punya nomor kontak, saya mau ke cagar alam Biak Utara, butuh info-info tentang aksesibilitas dan akomodasi disana. thx
BalasHapus